Bab
I
v Pendahuluan
Di antara karunia Tuhan
yang paling besar bagi manusia ialah kemampuan berbicara. Retorika sebagai
“ilmu bicara” sebenarnya diperlukan setiap orang. Bagi ahli komunikasi atau
komunikator retorika adalah condition
sine que non.
v Sejarah Perkembangan Retorika
Uraian sistematis retorika
yang pertama diletakkan oleh orang Syracuse, sebuah koloni Yunani di Pulau
Sicilia. Kira-kira tahun 465 SM, rakyat melancarkan revolusi. Dictator
ditumbangkan dan demokrasi ditegakkan. Pemerintah mengembalikan lagi tanah
rakyat kepada pemiliknya yang sah.
Masih di Pulau Sicilia,
tetapi di Agrigentum hidup Empedocles, filosof, mistikus, politisi, dan
sekaligus orator. Tahun 427 Sm Gorgias dikirim sebagai duta ke Athena. Di sana
bersama Protagoras dan kawan-kawan, Georgias berpindah dari satu kota ke kota
yang lain. Mereka adalah “dosen-dosen terbang”. Protagoras mnyebut kelompoknya
sophistai, “guru kebijaksanaan”. Sejarahwan menyebut mereka kelompok sophis.
Mereka berjasa mengembangkan dan mempopulerkan retorika, berkat mereka abad
keempat sebelum Masehi adalah abad retorika. Muncul beberapa tokoh retorika
seperti Demosthenes, Isocrates, Plato, Aritotes,d an lain-lain.
v Retorika Zaman Romawi
Orang-orang Romawi selama
dua ratus tahun setelah De Arte Rhetorica tidak menambahkan apa-apa yang
berarti bagi perkembangan retorika. Orang-orang Romawi bahkan hanya mengambil
segi-segi praktisnya saja. Walaupun begitu, kekaisaran Romawi bukan saja subur
dengan sekolah-sekolah retorika; tetapi juga karya dengan orator-orator ulung:
Antonius, Crassus, Rufus, Hortensiu
v Retorika Abad Pertengahan
Abad pertengahan sering
disebut abad kegelapan untuk retorika. Ketiga agama Kristen berkuasa, retorika
dianggap sebagai kesenian jahiliah. Satu abad kemudian, di Timur muncul
peradaban baru. Seorang Nabi menyampaikan firman Tuhan, “Berikanlah mereka
nasihat dan berbicaralah kepada mereka dengan pembicaraan yang menyentuh jiwa
mereka”(Alquran 4:63). Ia seorang pembicara yang fasih - dengan kata-kata singkat yang mengandung
makna padat. Ia sangat memperhantikan dan menyesuaikan pesannya dengan keadaan
orang yang dihadapinya. Khotbah-khotbah tersebut dikumpulkan dan dinamai ilmu
Balaghah. Sayang, karena kurangnya studi dengan kontribusi Balaghah pada
retorika modern, kini ilmu tersebut bersembunyi di pesantren-pesantren dan
lembaga-lembaga pendidikan Islam tradisional.
v Retorika Modern
Abad Pertengahan
berlangsung selama seribu tahun (400-1400). Di Eropa, selama periode panjang
itu, warisan peradaban Yunan diabaikan. Pertemuan orang Eropa dengan Islam
dalam perang salib menimbulkan
Renaissance.Yang membangun jembatan, menghubungkan Renaissance dengan
retorika modern adalah Roger Bacon (1214-219).
Aliran pertama retorika dalam masa modern, yang menekan proses psikologis,
dikenal sebagau aliran epistemologis
yang membahas “teori pengetahuan”.
Aliran kedua dikenal sebagai gerakan belles letters yang
mengutamakan keindahan. Aliran ketiga
disebut gerakan elokusionis
yang menekankan teknik penyampaian pidato. Adapun tokoh-tokoh retorika
mutakhir: James A Winans, Charles Henry Woolbert, William Noorwood Brigance,
Allan H.Monroe dan lain-lain.
Bab II
Ø Tahap
Persiapan Pidato
v Jenis-Jenis Pidato
- Impromptu adalah jenis pidato dimana kita diminta untuk berpidato secara mendadak.
- Manuskrip adalah jenis pidato dengan naskah. Dengan cara membaca naskah dari awal hingga akhir.
- Memoriter adalah pidato yang harus mengingat kata demi kata dari pesan pidato yang sudah ditulis sebelumnya.
- Ekstempore adalah jenis pidato yang sudah melakukan persiapan berupa out-line dan pokok-pokok penunjang sebagai pedoman untuk mengatur gagasan dalam pikiran kita.
Ø Memilih Topik dan Tujuan
v Sumber-sumber Topik
Menurut
Prof Wayne N.Thompson:
- Pengalaman pribadi,
- Hobby dan keterampilan,
- Pengalaman pekerjaan atau profesi,
- Pelajaran sekolah atau kuliah,
- Pendapat pribadi,
- Peristiwa hangat dan pembicaraan public,
- Minat khalayak.
v Kriteria Topik yang Baik
- Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda.
- Topik harus menarik minat pendengar.
- Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar.
- Topik harus terang ruang-lingkup dan pembatasannya.
- Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
- Topik harus dapat dijunjung dengan bahan yang lain.
v Merumuskan Judul
Judul yang baik haruslah memenuhi tiga syarat: Relevan, ada hubungannya dengan pokok
bahasan; Provokatif, menimbulkan
antusiasme pendengar; Singkat, mudah
ditangkap maksudnya.
v Menentukan Tujuan
Ada dua macam tujuan: (1) Tujuan umum yang biasanya
dirumuskan dalam tiga hal yaitu memberitahukan, memperngaruhi, dan menghibur.
(2) Tujuan khusus ialah tujuan yang dapat dijabarkan dari tujuan umum, bersifat
konkret dan sebaiknya dapat dibuktikan segera.
v Mengembangkan Bahasan
Keterangan penunjuang dipergunakan untuk memperjelas
uraian, memperkuat kesal dan mempermudah pengertian. Teknik pengembangan
bahasan menurut A.R. Sjahab:
- Penjelasan melalui penyertaan keterangan penunjang lainnya.
- Contoh agar dapat mengkonkretkan gagasan, sehingga mudah dipahami.
- Analogi ialah perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukan persamaan atau perbedaanya.
- Testimoni ialah pertanyaan ahli yang kita kutip untuk menunjang pembicaraan kita.
- Statistik adalah angka-angka yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan kuat dan jelas.
- Perulangan agar dapat menimbulkan kesan kuat.
Bab III
Ø Tahap
Penyusunan Pidato
v Prinsip-Prinsip Komposisi Pidato
·
Kesatuan
(unity). Komposisi yang baik harus
merupakan kesatuan yang utuh. Ini meliputi isi, tujuan, dan sifat (mood).
·
Pertautan
(coherence)
menunjukan urutan bagian uraian yang berkaitan satu sama lain, sehingga
perpindahan dari pokok satu ke pokok lain berjalan lancer.
·
Titik
Berat (emphasis)
menunjukan pada bagian-bagian penting yang patut diperhatikan.
v Menyusun Pesan Pidato
Pengorganisasian
pesan dapat dilihat menurut isi pesan itu sendiri atau dengan mengikuti proses
berpikir manusia.
Organisasi
Pesan
Ø Urutan Deduktif
(pokok-penjelas)
Ø Urutan Induktif
(penjelas-pokok)
Ø Urutan Kronologis (waktu)
Ø Urutan Logis (sebab-akibat atau
akibat-sebab)
Ø Urutan Spasial (tempat)
Ø Urutan Topikal (klasifikasi)
Pengaturan
Pesan
Bila
pesan sudah terorganisasi dengan baik, kita masih perlu menyesuaikan organisasi
ini dengan cara berpikir khalayak. Raymond S.Ross menganjurkan sistem
penyusunan pesan: perhatian, kebutuhan, rencana, keberatan, penegasan kembali
dan tindakan.
v Membuat Garis-Garis Besar Pidato
Ciri-ciri Garis Besar yang Baik
1)
Garis besar terdiri dari tiga bagian:
pengantar, isi, dan penutup.
2)
Lambang yang dipergunakan untuk menunjukkan
bagian tidak boleh membinggungkan.
3)
Pikiran pokok dan penunjang dibedakan dengan
penulisan yang menjorok kedalam.
Macam-macam Garis Besar
Menurut Alan H. Monroe:
· Garis
besar lengkap (fillcontent
outline)
diperlukan dalam proses pengembangan
pidato
dan digunakan pembicara yang bukan ahli dalam penyajiannya.
· Garis
besar singkat (key-word
outline)
diperlukan hanya sebagai pedoman atau pengingat saja.
· Garis
besar alur teknis (outline
of technical plot) dapat ditulis sejajar dengan garis besar
lengkap diletakkan pada kertas lain.
v Memilih Kata-Kata
Glenn R. Capp dan Richard Capp, Jr. merumuskan
ketentuan-ketentuan retorika: Bahasa lisan harus menggunakan kata-kata yang
jelas-tidak ambigu, tepat-kata yang digunakan sesuai dengan situasi dan
kondisi, dan menarik-merebut perhatian.
v Cara Membuka Pidato
Yang pertama kali harus Anda lakukan dalam tahap ini
ialah mengesankan agar pendengar siap untuk memperhatikan Anda, bisa melalui
cara-cara berikut:
1)
Langsung menyebut pokok persoalan
2)
Melukiskan latar-belakang masalah
3)
Menghubungkan dengan situasi saat itu
4)
Menghubungkan dengan kejadian sejarah
5)
Memulai dengan penyataan yang mengejutkan
6)
Menyatakan kutipan
7)
Membuat humor.
v Cara Menutup Pidato
1)
Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar
pembicara
2)
Menyatakan kembali gagasan utama dengan
kalimat dan kata yang berbeda
3)
Mendorong khalayak untuk bertindak
4)
Mengakhiri dengan klimaks
5)
Mengatakan kutipan
6)
Menceritakan berupa ilustrasi
7)
Membuat pernyataan yang lucu.
Bab IV
Tahap penyampaian Pidato
Membangun Kepercayaan Diri
dan Kredibilitas
Kecemasan Berkomunikasi: Diagnosis
Ini adalah gejala yang anda
alami bila harus bekerja di bawah pengawasan orang lain. Perilaku itu disebut
sindrom mekanisme penyesuaian (general adaptation syndromes). Sebab-sebab
Kecemasan Komunikasi:
- Tidak tahu apa yang harus dilakukan.
- Orang penderita KK karena tahu dia akan dinilai.
- Berhadapan dengan siatuasi asing dan ia tidak siap.
Metode Mengendalikan KK:
1. Metode jangka panjang
yakni, secara beransur-ansur pengendalian KK.
2.
Metode jangka pendek yakni, harus segera mengendalikan KK saat menyampaikan
pidato.
Komponen-komponen Kredibilitas
- Otoritas artinya memiliki keahlian yang diakui.
- Goog sense, gagasan yang dipandang objektif.
- Good character memiliki akhlak yang baik.
- Good will, berbicara untuk kepentingan mereka.
- Dinamisme, ekspresi fisikal dari komitmen psikologis anda terhadap topic.
Dan untuk membangun Kredibilitas bisa
kita lakukan dengan meminta bantuan orang lain aiau merekayasa perilaku sesuai
citra yang diinginkan.
Prinsip-Prinsip Penyampaian Pidato
§
Kontak
artinya kita harus menjalin hubungan dengan pendengar.
§
Karakteristik
Olah Vokal, cara kita mengelurkan suara memberikan makna tambahan
atau bahkan membelokkan makna kata, ungkapan, atau kalimat.
§
Olah
Visul, bagaimana kita mengekspresikan apa yang kita pikirkan
atau ucapkan melalui mimik wajah ataupun gerakan fisik.
Bab V
Pidato Informatif
Pidato informatif bertujuan untuk
menyampaikan informasi. Khalayak diharapkan mengetahui, mengerti, dan menerima
informasi itu. Pidato informatif harus jelas, logis, dan sistematis.
Isi
Pesan
1.
Gagasan utama tidak boleh terlalu banyak
2.
Jelaskan istilah-istilah yang aneh dan kabur
3.
Atur kecepatan menyajikan informasi
4.
Jelaskan perpindahan pokok pembicaraan
5.
Gunakan data kongkret – jaringan abstrak
6.
Hubungkan yang tidak diketahui dengan yang diketahui
7.
Masukkan bahan-bahan yang menarik perhatian
Organisasi
Pesan
Penyusunan
Pesan Menurut Monroe
Dalam teori Monroe, pidato
informatif hanya mampu mempunyai tiga tahap: perhatian, kebutuhan, dan
pemuasan.
Ø Pada tahap perhatian, anda
harus menarik perhatian pendengar.
Ø Pada
tahap kebutuhan anda menjelaskan mengapa informasi yang akan anda sampaikan itu
penting bagi khalayak. Bagi khalayak yang baru pertama kali mendengar topik,
lakukanlah empat cara: pernyataan;
ilustrasi; peneguhan; penunjukkan.
Ø Pada
tahap pemuasan anda menyampaikan informasi itu sendiri. Tahap ini sebaiknya
dibagi ke dalam tiga bagian: ikhtisar
pendahuluan; informasi terinci; ikhtisar akhir.
Teknik
Pengembangan Bahasan
Ada dua faktor penting: faktor informatif dan
faktor penarik perhatian. Dengan kata lain, pesan yang disajikan harus kaya
informasi dan menarik perhatian.
Teknik
Pengembangan Bahasan dalam Pengantar
1. Menarik
perhatian
2. Mengumumkan
topik
3. Menegaskan
relevansi
4. Membangun
kredibilitas
5. Menyusun
pesan
Bab VI
Pidato Persuasif
Teknik-Teknik Persuasi
Tidak ada teknik persuasi yang berlaku di
mana saja, kapan saja, dan untuk apa saja. Waktu, situasi, dan khalayak sangat
menentukan pemilihan teknik persuasi. Misalny saat khalayak tak sadar, khalayak
yang apatis, khalayak yang tertarik tapi ragu, atau khalayak yang bermusuhan,
tentu di situasi yang berbeda seperti di atas kita tidak mungkin memilih teknik
yang sama.
Menetapkan Daya Tarik Motif
Persuasi adalah proses mempengaruhi pendapat,
sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologi sehingga
orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Motif adalah kondisi
intern yang mengatur dan menggalakkan tingkah laku menuju arah tertentu. Daya
tarik yang dapat menimbulkan kondisi intern memanipulasikan daya tarik ini
untuk mencapai tujuannya. Faktor-faktor yang menentukan kepribadian manusia (
personality diterminant ): Motif Biologi dan Motif Psikologi yang terdiri dari
motif Organisme, motif Sosial, dan motif Transdental.
Menggunakan
Daya Tarik Motif
Untuk menggunakan daya tarik motif ini dalam
pidato, hal-hal berikut harus diperhatikan. Tidak ada daya tariff motif yang
paling baik. Semuanya baik, asalkan sesuai dengan situasi dan khalayak yang
menghadapi. Dari sejumlah motif itu, ambillah motif utamanya saja. Motif lain
hanya dipergunakan sebagai penunjang.
Unsur
Emosi sebagai Intensifikasi Daya Tarik Motif
Menurut Emil Dofivat, ada tujuh penggerak
emosi:
1.
Emosi,
2.
Rasa belas,
3.
Unsur seks,
4.
Hasrat menonjol,
5.
Dasar kesusilaan,
6.
Dorongan penglepasan etis.
Faktor
Penentu Kepribadian (Personality
Determinants)
Dalam
hubungannya dengan retorika, teori Kluckhondan Murray. Mereka menyeburkan empat
macam penentu kepribadian: constitution (struktur jasmani), group membership
(keanggotaan kelompok), role (peranan), dan situation (situasi).
Pencitraan (Imagery)
Penggunaan bahasa untuk menggambarkan stimuli
disebut imagery (pencitraan). Anda dapat bercerita begitu rupa, sehingga para
pendengar seakan-akan ikut melihat (visual imagery), mencium (olfactory
imagery), menyentuh, menggerakkan otot (kinesthetic iamgery), atau merasakan
mual di dalam tubuh mereke (organic imagery).
Isi Pesan Persuasif
Wayne N. Thompson dalam Fundamental of
Communication, kita akan menunjukkan “bahan-bahan” yang tepat untuk pidato
persuasif dengan memperhatikan tujuannya:
1. Menarik
perhatian,
2. Meyakinkan,
3. Menyentuh
atau menggerakkan.
Organisasi Pesan Persuasif
Semua
pola itu dapat dipergunakan untuk pidato persuasif; bergantung pada topik yang
anda bicarakan.
Ø Pola pemecahan masalah
Ø Pola sebab akibat
Ø Pola pro-kontra
Ø Pola urutan bermotif
Bab VII
Pidato Rekreatif
Karakteristik Pidato
Rekreatif
Tujuan anda hanyalah menggembirakan,
melepaskan ketegangan, menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan
yang enak setelah rangkaian acara yang melelahkan. Pidato rekreatif tidak
selalu harus melucu. Anda dapat menceritakan pengalaman yang luar biasa, aneh
tapi nyata, aneh tetapi tidak nyata. Selama anda menyampaiakan hal-hal yang
manrik perhatian pendengar, mengendurkan saraf mereka, atau membuat mereka
santai. Anda sedang menyampaikan pidato persuasif.
- Gembirakan diri anda dahulu,
- Hindari rangakaian gagasan yang sulit,
- Gunakan gaya bercerita (naratif),
- Berbicaralah singkat.
Teori-Teori Humor
Dikalangan para filsufur dikenal tiga teori
humor:
Ø Teori superiorotas dan degradasi.
Kita tertawa bila menyaksikan sesuatu yang janggal, atau kekeliruan.
Ø Teori bisosiasi.
Humor timbul karena kita menemukan hal-hal yang tidak diduga.
Ø Teori pelepasan inhibisi.
Kita banyak menekan ke alam bawah sadar kita pengalaman-pengalaman yang tidak
enak atau keinginan-keinginan yang tidak bisa kita wujudkan.
Teknik–Teknik Humor
Dari
teori pertama:
- Exaggeration berarti melebihkan sesuatu secara tidak proposional.
- Parody adalah sejenis komposisi di mana gaya suatu karya yang serius ditiru dengan maksud melucu.
- Ironi adalah menggunakan kata-kata untuk menyampaikan makna yang bertentangan dengan makna harfiahnya.
- Burlesque adalah teknik membuat humor dengan memperlakukan hal-hal yang seenaknya secara serius atau sebaliknya.
- Perilaku aneh para tokoh
- Perilaku orang aneh.
Teori kedua:
- Belokan mendadak dimana khalayak meyakini bahwa anda akan berbicara biasa: kemudian katakanlah sebaliknya.
- Puns adalah teknik mempermainkan kata-kata yang mempunyai makna ganda.
Organisasi Pesan
Ø Teknik
satu pokok
Ø Urutan
bermotif burlesque
Bab III
ANALISIS DAN KOMENTAR
Menurut penulis buku ini cukup bagus karena
di dalamnya terdapat penjelasan dan pemecahan masalah untuk bisa berbicara
dengan orang lain, baik secara individual maupun di depan publik. Agar apa yang
kita utarakan di dengar dan menjadi manfaat bagi orang lain.
Selain itu buku ini juga cukup lengkap dengan
beberapa contoh untuk mempermudah pembaca memahaminya. Bahasa yang dipergunakan
pun cukup mudah dipahami untuk di kalangan mahasiswa.
Namun ukuran penulisan yang terlalu kecil dan
rapat menjadi kendala awal untuk membacanya. Tapi diluar konteks penampilannya
buku ini sangat pantas dibaca agar kita dapat dengan percaya diri dan luwes
berbicara dengan orang lain
0 komentar:
Posting Komentar